/

196 Siswa Keracunan, BGN Perketat Pengiriman MBG

Kasus Keracunan Massal di Sragen

/
1129 dilihat
5 menit baca

Capaian Program MBG Nasional

Selama enam bulan berjalan, program MBG sudah menjangkau sekitar 20 juta penerima manfaat melalui 5.103 SPPG aktif di seluruh Indonesia.

Distribusi mencakup 38 provinsi, 502 kabupaten, dan 4.770 kecamatan, bekerja sama dengan berbagai pihak lintas sektor.

BGN juga tengah mempersiapkan tambahan 14.000 SPPG baru yang akan memperluas jangkauan program hingga ke daerah terpencil.

Mitra program meliputi TNI, Polri, Badan Intelijen Negara (BIN), organisasi masyarakat, dan asosiasi pelaku usaha di sektor pangan.

Kemitraan Luas, Tantangan Serius

Kolaborasi dengan pihak seperti NU, Muhammadiyah, Kadin, dan Asosiasi Pengusaha Jasa Boga Indonesia (APJI) dianggap memperkuat jaringan distribusi MBG.

Namun, Dadan mengakui, luasnya jangkauan dan jumlah mitra juga membawa tantangan besar terkait pengawasan kualitas pangan.

Kasus di Sragen menjadi peringatan bahwa standar distribusi cepat dan aman harus diterapkan seragam di semua daerah.

Pengawasan bahan baku dan proses masak harus menjadi prioritas bersama, bukan sekadar tanggung jawab pemerintah pusat.

Kronologi Insiden Sragen

Menurut laporan, makanan didistribusikan pagi hari dari dapur mitra ke sekolah, kemudian dibagikan kepada siswa dan guru.

Sebagian penerima manfaat membawa pulang makanan tersebut, lalu dimakan bersama keluarga di rumah masing-masing.

Beberapa jam kemudian, gejala mual, muntah, dan pusing mulai dialami penerima manfaat, memicu laporan keracunan massal.

Puskesmas setempat langsung menangani korban secara rawat jalan, sementara Dinas Kesehatan mengambil sampel makanan untuk diuji laboratorium.

Tinggalkan Balasan

Your email address will not be published.

error: Maaf, seluruh konten dilindungi Undang-Undang No. 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta!