Dugaan Penyebab Keracunan
Hasil uji laboratorium sementara menduga makanan terkontaminasi bakteri akibat proses penyimpanan terlalu lama sebelum dikonsumsi.
Paparan bakteri tersebut kemungkinan terjadi karena suhu penyimpanan yang tidak sesuai standar keamanan pangan.
Faktor lain yang diduga berkontribusi adalah distribusi makanan dalam jarak tempuh cukup jauh dari dapur produksi.
BGN menunggu hasil investigasi lengkap sebelum mengumumkan penyebab pasti keracunan di Sragen tersebut.
Evaluasi Menyeluruh dan Langkah Ke Depan
Dadan memastikan BGN akan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap proses distribusi MBG di seluruh daerah pascainsiden Sragen.
Peningkatan SOP distribusi akan diiringi pelatihan ulang bagi seluruh dapur mitra terkait manajemen waktu dan sanitasi.
BGN juga mendorong penggunaan armada pengiriman berpendingin untuk mengurangi risiko penurunan kualitas makanan selama perjalanan.
“Ya, pokoknya kami berusaha sebaik mungkin agar tidak ada kejadian lagi,” ujar Dadan menegaskan komitmen perbaikan.
Program Strategis, Risiko Tak Boleh Diabaikan
Program MBG yang menjadi kebijakan unggulan Presiden Prabowo Subianto dinilai strategis untuk meningkatkan gizi anak-anak sekolah.
Namun, kasus keracunan Sragen membuktikan bahwa program besar dengan target luas memerlukan sistem pengawasan pangan yang ekstra ketat.
Pengawasan berlapis dari pusat hingga daerah menjadi kunci untuk memastikan setiap paket makanan aman dikonsumsi.
BGN berjanji terus memperbaiki proses agar insiden serupa tidak terulang di masa depan. *)
Reporter: Juan
Editor: Dilina