/

Rumah Kata Sorong Tembus 35 Komunitas Sastra Terbaik!

/
655 dilihat
3 menit baca

SORONG, Pegaf.com — Rumah Kata Sorong mencetak sejarah baru. Komunitas literasi asal Papua Barat Daya ini berhasil masuk dalam daftar penerima Fasilitasi dan Apresiasi bagi Komunitas Sastra Tahun 2025 yang dikeluarkan oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah Republik Indonesia.

Keputusan ini tertuang dalam SK Nomor 3658/I/BS.01.02/2025 yang ditandatangani Kepala Badan, Hafidz Muksin, pada 29 Juli 2025. Dalam SK tersebut, hanya 35 komunitas sastra dari seluruh Indonesia yang dipilih—dan Rumah Kata Sorong adalah satu-satunya wakil dari Tanah Papua yang berhasil masuk daftar bergengsi itu.

Rumah Kata, Simpul Sastra Timur Indonesia

Rumah Kata Sorong bukan sekadar komunitas baca biasa. Sejak awal berdirinya pada 25 Agustus 2015, komunitas ini telah menjadi simpul penting pergerakan literasi di kawasan Papua Barat Daya. Rumah Kata aktif menggelar kelas menulis, baca buku, diskusi buku, penerbitan karya lokal, serta program sastra lainnya.

Suasana Persiapan Proyek di Rumah Kata Sorong | Dok. Instagram: @rumahkatasorong
Suasana Persiapan Proyek di Rumah Kata Sorong | Dok. Instagram: @rumahkatasorong

Kini, pengakuan nasional pun diraih. Rumah Kata tak hanya mewakili komunitas lokal, tetapi juga membawa semangat literasi dari wilayah timur Indonesia ke panggung nasional.

Apresiasi Negara atas Kiprah Komunitas

Melalui program fasilitasi ini, Rumah Kata Sorong berhak atas dana maksimal Rp100 juta dari pemerintah. Bantuan ini diberikan sebagai bentuk dukungan konkret negara kepada komunitas sastra agar dapat mengembangkan aktivitas kreatif, pembinaan sastra lokal, dan pelestarian budaya literasi.

Baca juga:  Hasil Seleksi PPPK Tahap 2 di Kabupaten Pegunungan Arfak Resmi Diumumkan

Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah menyatakan dalam SK-nya bahwa “inisiatif dan kreativitas komunitas sastra makin semarak” namun masih menghadapi tantangan keterbatasan anggaran. Karena itu, pemerintah menganggap perlu memberikan dukungan berupa fasilitasi maupun apresiasi kepada komunitas-komunitas yang berkiprah aktif.

Papua Tak Lagi Pinggiran

Dalam beberapa tahun terakhir, geliat sastra di Papua dan Papua Barat Daya mulai menunjukkan eksistensi kuat. Nama-nama seperti Rumah Baca SAKU dari Sulawesi Selatan dan Komunitas Jejak Imaji dari Yogyakarta yang juga masuk daftar tahun ini, kini disejajarkan dengan Rumah Kata Sorong. Ini membuktikan bahwa pusat-pusat kreativitas sastra tak lagi didominasi kota-kota besar di Jawa saja.

Menurut data Badan Bahasa, kegiatan sastra kini tumbuh di lebih dari 30 provinsi. Namun, hanya komunitas yang menunjukkan konsistensi, inovasi, dan dampak sosial yang kuat yang berhasil masuk ke daftar fasilitasi tahunan ini.

Tantangan Selanjutnya

Meski berhasil menembus daftar elit komunitas sastra nasional, tantangan ke depan tetap besar. Akses buku, internet, dan pendamping literasi yang masih terbatas di wilayah timur Indonesia menjadi hambatan yang nyata. Namun, dengan dukungan fasilitasi dari pemerintah pusat, Rumah Kata Sorong dapat memperluas jangkauan dan intensitas program-programnya.

Kepala Badan Bahasa, Hafidz Muksin, menegaskan bahwa program fasilitasi ini juga menjadi langkah strategis untuk memetakan dan memperkuat ekosistem sastra di Indonesia. “Komunitas sastra adalah garda depan pembinaan bahasa dan budaya,” ujarnya. *)

Reporter: Juan

Editor: Dilina

Tinggalkan Balasan

Your email address will not be published.

error: Maaf, seluruh konten dilindungi Undang-Undang No. 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta!