BANDUNG, Pegaf.com — Pemerintah Kota Bandung menetapkan wilayahnya sebagai pusat pengembangan sorgum nasional. Penetapan ini ditandai dengan riset penanaman sorgum seluas 600 meter persegi di Sekemala Integrated Farming (Sein Farm), Kecamatan Ujungberung, yang merupakan kerja sama antara Pemkot Bandung, Universitas Pasundan (Unpas), dan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Bandung, Gin Gin Ginanjar, mengatakan bahwa sorgum memiliki potensi besar sebagai sumber pangan alternatif dan bahan baku energi. “Sorgum ini bisa dimanfaatkan seluruh bagiannya. Tanaman ini adaptif terhadap lahan kering, murah perawatannya, dan hasilnya bisa dipanen hingga tiga kali,” ujarnya.
Hasil riset ini ditargetkan mampu menghasilkan 3,5 ton gabah sorgum pada Agustus 2025. Selain sebagai bahan pangan, sorgum juga akan dikembangkan untuk kebutuhan energi seperti bioetanol, serta mendukung pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) melalui produk turunan seperti tepung, roti, dan beras sorgum.
Wali Kota Bandung menyampaikan bahwa proyek ini merupakan bagian dari strategi diversifikasi pangan sekaligus ketahanan energi terbarukan di kota. “Kami ingin Bandung menjadi kota pelopor dalam pemanfaatan sorgum sebagai solusi pangan masa depan,” katanya.
Ke depan, Pemkot Bandung akan memperluas areal tanam sorgum dan memperkuat kerja sama lintas lembaga, termasuk dengan BRI dan BRIN, untuk mendukung hilirisasi produk serta edukasi masyarakat mengenai manfaat sorgum. *)
Reporter: Elany
Editor: Dilina