Buku karangan Aan Mansyur dengan judul Sebelum Sendiri | Dok. Pegaf.com
Buku karangan Aan Mansyur dengan judul Sebelum Sendiri | Dok. Pegaf.com
/

Sebelum Sendiri — Menyigi Sunyi, Menemukan Diri

/
563 dilihat
2 menit baca

Pengarang: Aan Mansyur

Edisi: Cetakan kedua, Mei 2021

Penerbit: Yogyakarta : JBS, 2021

Deskripsi Fisik: 84 halaman ; 19 cm

ISBN: 9786026125606

Subjek: Puisi Indonesia

Bahasa: Indonesia

Aan Mansyur, penyair yang dikenal lewat Tidak Ada New York Hari Ini, akan menelanjangi keheningan dan kesendirian kita lewat kumpulan puisinya Sebelum Sendiri. Buku ini bukan sekadar catatan perasaan; ia adalah upaya merumuskan ulang makna kehilangan, cinta yang tak selesai, dan pergulatan batin manusia modern.

Dalam buku ini, Aan menulis dengan kesadaran penuh atas pilihan katanya. Setiap bait terasa padat, namun tetap mengalir. Ia tidak memanjakan pembaca dengan kejelasan; sebaliknya, ia menantang mereka untuk masuk lebih dalam, untuk meraba-raba ruang-ruang kosong di antara kata. Karena itu, pembacaan atas buku ini tak bisa terburu-buru. Ia perlu jeda. Ia perlu hening.

Aan menggambarkan kesendirian bukan sebagai kelemahan, tetapi sebagai fase penting untuk mengenali luka dan merawatnya. Banyak puisi dalam buku ini menyuarakan perasaan tertahan, namun bukan dalam bentuk ratapan. Sebaliknya, Aan justru menunjukkan bahwa sunyi bisa melahirkan keberanian baru — keberanian untuk mengenal diri sendiri.

Kalimat-kalimatnya pendek, namun berisi. Ia hemat bicara, tapi setiap kata membawa beban makna. Ini membuat Sebelum Sendiri terasa jujur dan intim. Banyak bait yang mungkin membuat pembaca berhenti, merenung, atau bahkan menangis pelan — bukan karena sedih semata, tetapi karena merasa dikenali.

Baca juga:  Tambang di Pegaf dan Ancaman yang Mengintai

Buku ini relevan bagi siapa saja yang pernah merasa sepi, kehilangan, atau gagal memahami dirinya sendiri. Aan menulis bukan untuk menyembuhkan, tetapi untuk menemani. Ia tidak menawarkan solusi, namun ia hadir sebagai suara yang mengerti.

Dengan gaya minimalis dan penggunaan metafora yang kuat, Sebelum Sendiri menegaskan posisi Aan sebagai salah satu penyair kontemporer yang paling menggugah hari ini. Buku ini tidak memberi jawaban, tapi ia memberi ruang — dan kadang, itu yang paling kita butuhkan. *)

Penulis: Elany

*) Elany, lahir di Pegunungan Arfak pada 17 Mei. Penulis cerpen dan puisi di media lokal maupun nasional. Suka memancing, membaca, dan menulis.

Tinggalkan Balasan

Your email address will not be published.

error: Maaf, seluruh konten dilindungi Undang-Undang No. 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta!