JAKARTA, Pegaf.com — Jelang peringatan 17 Agustus 2025, pemerintah menyoroti maraknya pengibaran bendera bajak laut One Piece di sejumlah wilayah.
Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Menko Polkam) Budi Gunawan menegaskan bahwa tindakan ini tidak sesuai aturan negara.
“(Ada -red) konsekuensi pidana dari tindakan yang mencederai kehormatan bendera merah putih,” tegas Budi dilansir Kompas, Jumat (1/8/2025).
Ia menambahkan, larangan ini jelas diatur dalam Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara.

Pasal 24 ayat (1) menyebutkan: “Setiap orang dilarang mengibarkan Bendera Negara di bawah bendera atau lambang apa pun.”
Menurutnya, aturan itu bukan sekadar simbolik, tetapi merupakan bentuk perlindungan terhadap martabat dan identitas bangsa Indonesia.
Pemerintah tidak melarang kreativitas warga, namun mengingatkan agar ekspresi publik tidak melecehkan simbol negara.
Budi juga meminta masyarakat menahan diri dan tidak melakukan provokasi melalui simbol asing yang tidak relevan dengan peringatan nasional.
DPR Sebut Ada Gerakan Pecah Belah
Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad menilai fenomena ini bisa menjadi bagian dari gerakan sistematis yang merusak persatuan bangsa.
“Kita juga mendapat masukan dari lembaga intelijen, memang ada upaya memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa,” ujar Dasco.
Menurutnya, penggunaan simbol luar, termasuk lambang bajak laut One Piece, bisa dimanfaatkan untuk menyusupkan ide kontra-negara.
Ia menegaskan pentingnya kewaspadaan kolektif, sebab upaya itu bisa masuk lewat budaya populer yang dikonsumsi masyarakat luas.
Dasco mengimbau seluruh masyarakat agar tetap bersatu dan tidak mudah terpengaruh oleh simbol-simbol yang mencurigakan.
“Justru kita harus bersama melawan hal-hal seperti itu,” katanya lagi menegaskan seruan untuk menjaga stabilitas nasional.
Ia juga tidak menutup kemungkinan ada campur tangan pihak asing yang mencoba mengganggu kemajuan bangsa Indonesia.
“Ya, banyak juga ternyata yang tidak ingin bangsa Indonesia maju ke depan,” ujar Dasco dengan nada tegas.