/

Burning Man 2025: Perpaduan Seni, Teknologi, dan Krisis Iklim di Gurun Nevada

/
775 dilihat
6 menit baca

Masa Depan Burning Man

Setelah berakhirnya Burning Man 2025, banyak pihak mempertanyakan arah festival ini ke depan. Apakah ia akan semakin mengandalkan teknologi? Mampukah ia tetap menjadi simbol kebebasan di tengah tekanan komersial dan perubahan iklim?

Burning Man Project telah mengumumkan rencana memperluas dampak festival ke luar gurun Nevada. Program Burning Man Regional Network akan diperkuat dengan dukungan proyek seni komunitas di Afrika, Asia, dan Amerika Latin. Selain itu, sebagian dana festival tahun ini akan dialokasikan untuk program edukasi lingkungan di daerah rawan perubahan iklim.

“Burning Man bukan hanya tentang delapan hari di gurun. Ini tentang membawa semangat kreativitas, kemandirian, dan tanggung jawab ke dunia nyata,” tutur Goodell.

Laboratorium Ide

Burning Man 2025 sekali lagi membuktikan dirinya sebagai laboratorium ide yang tak pernah berhenti bereksperimen. Di tengah badai debu dan terik gurun, manusia bereksperimen dengan seni, teknologi, dan nilai-nilai sosial yang terus berevolusi.

Festival ini bukan lagi sekadar ajang hiburan, tetapi cermin bagaimana kita, sebagai peradaban, memilih untuk merespons tantangan zaman. Apakah kita hanya akan membakar patung kayu setiap tahun? Atau kita akan membawa api itu kembali ke dunia nyata, menyalakan perubahan yang lebih besar? *)

Penulis: Elany

Editor: Dilina

Tinggalkan Balasan

Your email address will not be published.

error: Maaf, seluruh konten dilindungi Undang-Undang No. 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta!