Ancaman Keamanan Siber
Selain infrastruktur fisik, ancaman keamanan siber menjadi perhatian penting. Perkembangan internet membawa risiko penyalahgunaan data, kejahatan digital, hingga infiltrasi informasi yang mengganggu stabilitas nasional. Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) menekankan pentingnya literasi digital dan keamanan data.
Marsma Agus menegaskan, pembangunan digital harus selalu sejalan dengan kedaulatan nasional. “Papua Barat Daya bukan hanya wilayah administrasi baru, tetapi garda depan Republik Indonesia di timur karena letaknya strategis,” ujarnya.
Harapan Masyarakat Papua
Bagi masyarakat Papua Barat Daya, internet bukan sekadar sarana hiburan, melainkan jembatan akses pendidikan, layanan kesehatan, hingga peluang ekonomi digital. Misalnya, UMKM lokal dapat memasarkan produk kerajinan tangan atau hasil laut melalui e-commerce. Pelajar di kampung terpencil dapat mengakses bahan ajar daring, sementara tenaga medis dapat terhubung layanan telemedicine.
Kehadiran internet di kampung juga berarti percepatan integrasi nasional. Masyarakat merasa lebih dekat dengan pusat pemerintahan. Namun tanpa pemerataan akses, kesenjangan sosial akan semakin dalam.
Internet Sebagai Jalan Perubahan
Rakor Sorong menjadi langkah awal penting memperkuat fondasi digital Papua Barat Daya. Pemerintah pusat, daerah, operator, dan asosiasi harus melanjutkan kerja bersama agar konektivitas internet benar-benar hadir. Tantangan geografis berat, tetapi sejarah membuktikan bangsa ini bisa mengatasinya dengan tekad kolektif.
Seperti disampaikan Marsma Agus, “Jika dulu senjata kita adalah bambu runcing, kini senjata kita adalah teknologi, inovasi, dan kolaborasi lintas sektor.” Dengan internet merata, Papua Barat Daya bisa sejajar dengan wilayah lain, menjadikan teknologi sebagai pintu kemajuan. *)
Reporter: Juan
Editor: Dilina