/

Kericuhan Sorong: Massa NRFPB Bentrok Polisi Saat Pemindahan Tahanan

Pemindahan Empat Terdakwa Makar Picu Ketegangan Kota

/
1041 dilihat
3 menit baca

SORONG, Pegaf.com — Kota Sorong, Papua Barat Daya, dikejutkan oleh kericuhan yang melibatkan massa simpatisan Negara Republik Federasi Papua Barat (NRFPB) pada Rabu (27/8/2025).

Ketegangan ini terjadi saat aparat kepolisian hendak memberangkatkan empat terdakwa kasus makar ke Makassar, Sulawesi Selatan, untuk menjalani proses persidangan. Keempat terdakwa masing-masing berinisial AGG, PR, MS, dan NM.

Kericuhan bermula sekitar pukul 06.33 WIT di depan Polresta Sorong. Massa mengadang aparat yang hendak membawa tahanan menggunakan empat mobil rantis milik Brimob Polda Papua Barat Daya.

Upaya negosiasi awal tidak membuahkan hasil sehingga aparat terpaksa membubarkan massa secara paksa demi mencegah eskalasi kekerasan.

Massa simpatisan anggota NRFPB terdakwa kasus makar mengamuk hingga berujung ricuh di Kota Sorong. | Dok. detikcom / Paulus Pulo
Massa simpatisan anggota NRFPB terdakwa kasus makar mengamuk hingga berujung ricuh di Kota Sorong. | Dok. detikcom / Paulus Pulo

Kapolresta Sorong Kota, Kombes Amry Siahaan, didampingi Kabag Ops Kompol Indra Gunawan, turun langsung untuk menenangkan massa dengan pendekatan persuasif. Namun, situasi tetap memanas ketika sebagian massa melakukan pemalangan dan penolakan pemindahan.

Aparat Kerahkan Brimob dan TNI Kawal Pemindahan

Untuk mengantisipasi kerusuhan meluas, aparat kepolisian bekerja sama dengan TNI melakukan pengawalan ketat. Empat terdakwa makar itu digiring menuju Bandara Eduard Osok (DEO) Sorong dengan pengamanan berlapis. Setiba di bandara, tim Kejaksaan dan Brimob segera membawa para terdakwa ke area keberangkatan.

Langkah ini dilakukan setelah pihak kepolisian menetapkan empat orang tersebut sebagai tersangka melalui gelar perkara pada Senin (28/4/2025) pukul 16.00 WIT.

“Ia benar tadi sudah digelar perkara dan ada empat orang sudah resmi menjadi tersangka dalam kasus NRFPB,” ujar Kapolresta Sorong Kota, Kombes Happy Perdana, saat konferensi pers sehari sebelumnya.

Baca juga:  Internet Papua Barat Daya Akan Dipercepat, Begini Strategi Pemerintah!

Kerusuhan Meluas dan Fasilitas Pemerintah Jadi Sasaran

Kericuhan tidak berhenti di sekitar Polresta. Massa melakukan aksi protes lanjutan di beberapa titik, seperti Kompleks Pertokoan Yohan, Jalan Baru, dan depan Polresta Sorong Kota. Aksi blokade tersebut menyebabkan lumpuhnya aktivitas warga setempat.

Situasi semakin memanas ketika sejumlah fasilitas pemerintah menjadi sasaran. Kantor Gubernur Papua Barat Daya dan Kantor Wali Kota Sorong dilaporkan mengalami kerusakan akibat lemparan batu, kayu, dan botol. Aparat kepolisian merespons dengan menembakkan gas air mata untuk membubarkan massa yang terus melakukan perlawanan.

Saksi mata menyebutkan bentrokan terjadi secara sporadis setelah upaya pemalangan gagal dihalau aparat. Keberangkatan tahanan makar tetap dilanjutkan meskipun kondisi kota berada dalam pengawasan ketat.

Tinggalkan Balasan

Your email address will not be published.

error: Maaf, seluruh konten dilindungi Undang-Undang No. 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta!