YOGYAKARTA, Pegaf.com — Mahasiswa Prodi Ilmu Komunikasi Universitas Amikom Yogyakarta, Rheza Sendy Pratama, meninggal dunia dengan luka serius di tubuh dan kepala, Minggu (31/8).
Jenazah sempat dibawa ke RSUP Dr. Sardjito sebelum disemayamkan di Mlati, Sleman, dan dimakamkan di Sasanalaya Jatisari, Minggu sore.
Kabar duka ini beredar cepat melalui unggahan Story Instagram BEM Amikom serta Forum BEM se-DIY.
Unggahan menyebut Rheza sebelumnya mengikuti aksi unjuk rasa di sekitar Mapolda DIY.

Ayah Rheza, Yoyon Surono, mengungkapkan ia menerima kabar dari tetangga mengenai putranya dirawat akibat gas air mata pada Minggu pagi.
Saat tiba di rumah sakit, putranya telah meninggal pukul 07.00 WIB.
“Saya ke sana anaknya sudah terbujur kayak gitu,” ujarnya selepas pemakaman.
Luka di Tubuh Picu Pertanyaan Keluarga
Yoyon mengatakan menemukan sejumlah luka saat memandikan jenazah putranya.
Ada patah di leher kiri, jejak sepatu di perut, serta kepala bocor.
“Tadi ikut mandiin, sini (leher kiri) kayak patah, terus sini (perut) itu bekas pijakan sepatu PDL,” ungkapnya.
Dompet almarhum belum ditemukan. Namun, keluarga memutuskan tidak melakukan otopsi.
Yoyon menerima informasi Rheza diantar ke rumah sakit oleh dua anggota unit kesehatan Polda DIY.
Hingga kini, belum ada penjelasan resmi terkait asal luka-luka tersebut.
“(Kejadian) di depan polda kayaknya,” kata Yoyon.
Ia menegaskan anaknya hanya pamit diajak ngopi pada Sabtu malam dan tidak yakin ikut aksi.
Kampus dan BEM Dorong Investigasi Terbuka
Ketua BEM Amikom, Alvito Afriansyah, menyebut pihaknya memperoleh informasi Rheza ikut aksi sejak Sabtu malam hingga Minggu pagi.
Sebuah video beredar memperlihatkan sosok diduga Rheza mengendarai sepeda motor di lokasi aksi.