Gaya Penulisan dan Struktur Buku
Buku ini ditulis dengan gaya argumentatif namun tetap mudah diakses oleh pembaca umum. Lugo menggunakan bahasa teologis yang bersahabat, menghindari jargon akademis berlebihan, sambil tetap mengakar pada kajian Alkitab yang kuat. Ia menyusun bab-bab dengan urutan logis: mulai dari pemaparan teologis, analisis sosial, hingga ajakan praktis untuk menghidupi manifesto politik Yesus di dunia nyata.
Kekuatan lain buku ini adalah kemampuannya memadukan tafsir Alkitab dengan refleksi sosial-kritis. Setiap bab selalu menutup dengan tantangan langsung kepada pembaca: apakah kita akan diam dan membiarkan ketidakadilan terus berlangsung, ataukah berani menghidupi politik Kerajaan Allah?
Catatan Kritis
Meski sarat inspirasi, pembaca yang terbiasa dengan literatur teologi klasik mungkin akan merasa bahwa Lugo terlalu politis atau bahkan radikal. Beberapa pembaca dari kalangan konservatif bisa saja menganggap pandangannya menggeser Injil dari ranah rohani ke ranah duniawi secara berlebihan. Namun, justru di sinilah letak keberanian buku ini: ia mengusik kenyamanan teologi yang steril dari realitas sosial.
Bagi sebagian pembaca, akan menarik jika Lugo menambahkan lebih banyak studi kasus konkret dari Indonesia atau memperluas dialog dengan tradisi teologis lain seperti teologi pembebasan Amerika Latin atau teologi kontekstual Asia. Meski begitu, kekuatan argumennya tetap kokoh dan menggugah.
Relevansi
Manifesto Politik Yesus adalah buku yang akan membuat pembaca merenung panjang. Ia memaksa kita bertanya: Apakah kita mengenal Yesus yang sejati, atau hanya Yesus yang sudah “diamankan” agar tidak mengganggu status quo? Guche Lugo mengajak pembaca untuk berani menghidupi iman yang bukan hanya berdoa di ruang ibadah, tetapi juga berdiri di jalan bersama mereka yang terpinggirkan.
Buku ini relevan dibaca oleh siapa saja yang ingin melihat kekristenan sebagai kekuatan transformatif di tengah masyarakat, bukan sekadar pelarian rohani. Ia memadukan ketajaman analisis teologis dengan kepekaan sosial, membuatnya menjadi salah satu bacaan penting bagi aktivis, pemimpin gereja, dan umat yang rindu menghadirkan Kerajaan Allah di bumi.
Pada akhirnya, pesan Lugo sederhana namun radikal: Injil bukan hanya berita baik untuk hati, tetapi juga untuk dunia—dunia yang nyata, dunia yang penuh ketidakadilan, dunia yang menunggu kita mengambil bagian dalam manifesto politik Yesus. *)
Penulis: Elany
Editor: Dilina