
- Judul: Milk and Honey (Susu dan Madu)
- Pengarang: Rupi Kaur
- Penerbit: Kepustakaan Populer Gramedia (KPG)
- Tahun Terbit: 7 Mei 2018
- ISBN: 9786024248536
- Jumlah Halaman: 208 Halaman
- Deskripsi Fisik: 19 cm x 13 cm
- Bahasa: Indonesia
Rupi Kaur, seorang penyair asal Kanada keturunan India, menuangkan pengalamannya sebagai perempuan dalam buku puisinya yang berjudul Milk and Honey. Buku ini pertama kali diterbitkan secara independen pada tahun 2014, namun dengan cepat menjadi fenomena global karena bahasanya yang sederhana, jujur, dan menyentuh lapisan terdalam emosi pembaca.
Milk and Honey tidak hanya sekadar kumpulan puisi, tetapi merupakan potret pengalaman yang sangat personal, yang dirangkai dalam empat bab: the hurting, the loving, the breaking, dan the healing. Masing-masing bagian membentuk perjalanan emosional yang intens, yang membawa pembaca dari rasa sakit menuju pemulihan.
Bahasa yang Sederhana, Namun Menyengat
Rupi Kaur menggunakan bahasa yang sangat sederhana, bahkan kadang terkesan seperti percakapan sehari-hari. Namun, justru karena kesederhanaan itulah, puisinya terasa sangat dekat dan mudah dipahami oleh siapa pun. Dia tidak bermain-main dengan metafora rumit, melainkan memilih kata-kata langsung yang tetap memiliki kedalaman makna.
Selain itu, gaya penulisan tanpa huruf kapital dan tanda baca turut memperkuat kesan kebebasan, sekaligus mencerminkan sikap pemberontakan terhadap struktur bahasa yang konvensional. Ini menjadi simbol bahwa perempuan juga berhak berbicara dengan cara mereka sendiri—tanpa harus tunduk pada aturan yang kaku.
Puisi Sebagai Alat Perlawanan dan Penyembuhan
Di bagian pertama, the hurting, Kaur menuliskan pengalaman pelecehan, luka batin, dan trauma yang kerap dialami oleh perempuan. Dia tidak menyamarkannya dengan kiasan. Sebaliknya, dia memilih untuk menelanjangi realitas. Karena itu, puisi-puisi pada bagian ini terasa begitu menyayat. Namun, ketika pembaca memasuki bagian the loving dan the breaking, nuansa berubah. Ia berbicara tentang cinta, keintiman, kehilangan, dan ketergantungan emosional.
Bagian terakhir, the healing, menjadi inti dari keseluruhan perjalanan. Melalui puisi-puisi di sini, Rupi Kaur menyampaikan pesan bahwa pemulihan memang bukan proses instan. Akan tetapi, selama seseorang mau menghadapi lukanya dengan jujur, maka penyembuhan itu mungkin terjadi. Dengan demikian, Milk and Honey bukan hanya tentang penderitaan, tetapi juga tentang kekuatan, keberanian, dan harapan.
Ilustrasi dan Visual yang Bermakna
Salah satu hal yang membedakan buku ini dari kumpulan puisi pada umumnya adalah ilustrasi tangan yang digambar sendiri oleh Kaur. Ilustrasi-ilustrasi ini tidak hadir sebagai pemanis visual semata, melainkan sebagai pelengkap makna. Mereka memperkuat puisi yang disandingkan dengannya, sekaligus memberi jeda bagi pembaca untuk merenung.
Relevansi dengan Isu Sosial
Selain membahas pengalaman personal, Milk and Honey juga menyentuh isu-isu sosial yang relevan. Misalnya, dalam beberapa puisi, Rupi Kaur menyentuh tema feminisme, ketimpangan gender, dan perjuangan identitas. Dengan kata lain, buku ini menjadi suara bagi banyak perempuan yang selama ini tidak didengar. Oleh karena itu, tidak mengherankan bila Milk and Honey kerap dianggap sebagai manifesto perempuan muda masa kini.
Kesederhanaan yang Menggetarkan
Secara keseluruhan, Milk and Honey adalah karya yang menggetarkan karena keberaniannya. Ia tidak menyembunyikan luka, namun justru memperlihatkan bahwa luka adalah bagian dari proses menjadi utuh. Rupi Kaur membuktikan bahwa puisi tidak harus rumit untuk bisa bermakna dalam. Melalui baris-baris singkatnya, ia mengajak kita untuk menyelami emosi yang sering kali kita hindari.
Buku ini sangat cocok dibaca oleh siapa pun yang sedang dalam proses menyembuhkan diri, atau yang sekadar ingin menemukan kembali makna dari rasa sakit. Dan karena isinya yang kuat sekaligus personal, Milk and Honey mampu menjelma menjadi cermin—yang memperlihatkan luka kita sendiri, sekaligus menawarkannya harapan. *)
Penulis: Elany
*) Elany, lahir di Pegunungan Arfak pada 17 Mei. Penulis yang tertarik pada isu humanisme dan sastra. Suka mancing, membaca, dan bikin puisi.