/

Perang Thailand-Kamboja Makin Panas: 16 Tewas, 130 Ribu Mengungsi, Gencatan Senjata Disepakati

/
513 dilihat
5 menit baca

Dewan Keamanan PBB Gelar Rapat Darurat

Situasi yang semakin kritis membuat PBB bergerak cepat. Dewan Keamanan PBB menggelar rapat darurat pada Jumat (25/7/2025) di New York.

Rapat digelar atas permintaan resmi PM Hun Manet. Fokus diskusi adalah penghentian kekerasan dan pendorongan gencatan senjata.

Rapat dijadwalkan pukul 15.00 waktu New York. Agenda resmi belum diumumkan, namun negara anggota mendorong langkah konkret.

16 Tewas, 130 Ribu Mengungsi

Reuters melaporkan 16 korban tewas, terdiri dari 14 orang di Thailand dan 2 di Kamboja. Korban mayoritas adalah warga sipil.

Lebih dari 130 ribu warga Thailand mengungsi ke sekitar 300 titik penampungan. Evakuasi dilakukan di empat provinsi perbatasan.

“Pertempuran dimulai pukul enam pagi, kami takut dan mengungsi ke kuil,” kata Pro Bak, warga Kamboja di Samraong, kepada AFP.

Ia mengungsi bersama keluarganya. Sementara itu, Kamboja melaporkan lima korban luka dan kerusakan parah di desa-desa sekitar.

Jet Tempur dan Artileri Berat Terlibat

Bentrokan menggunakan jet tempur, tank, dan artileri berat. Ini jadi konflik paling berdarah antara Thailand-Kamboja dalam sepuluh tahun terakhir.

Thailand menuding Kamboja menyerang pos militer dan kuil kuno yang masih disengketakan kedua negara sejak lama.

Militer Thailand mengerahkan jet tempur F-16. Serangan balasan dilakukan terhadap sejumlah target militer di wilayah Kamboja.

Ketegangan meningkat sejak insiden Mei lalu yang menewaskan satu tentara Kamboja. Sejak itu, kedua pihak terus bersitegang.

Tinggalkan Balasan

Your email address will not be published.

error: Maaf, seluruh konten dilindungi Undang-Undang No. 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta!