Uji Efektivitas dan Rencana Pengembangan
Sebelumnya, tim ilmuwan sempat menggunakan kelinci hidup dalam kandang untuk memancing piton. Meskipun cukup efektif—sekitar satu ular tertarik setiap minggu—metode ini terlalu memakan waktu dan rumit dari sisi perawatan. Karena itu, robot kelinci diharapkan menjadi solusi efisien dan berkelanjutan.
Saat ini, uji coba robo-bunnies dilakukan di lokasi yang dirahasiakan. Jika tahap awal tidak menghasilkan respon yang diharapkan dari piton, tim peneliti berencana menambahkan aroma khas kelinci untuk meningkatkan daya tarik.
“Kami ingin menangkap seluruh ciri yang bisa dikeluarkan oleh kelinci asli,” tambah McCleery.
Florida Python Challenge dan Aksi Komunitas
Sebagai bagian dari upaya menyeluruh, Florida juga rutin menyelenggarakan Florida Python Challenge, sebuah kompetisi tahunan yang mengajak masyarakat menangkap sebanyak mungkin ular piton dalam waktu 10 hari. Pemenangnya bisa membawa pulang hadiah hingga 10.000 dolar AS. Tahun ini, kompetisi berakhir pada 20 Juli.
Tak hanya itu, pemburu juga diizinkan membunuh piton di lahan pribadi dengan izin pemilik, serta di lahan publik tertentu yang dikelola oleh Florida Fish and Wildlife Conservation Commission (FWC). Sejak 2019, FWC dan South Florida Water Management District telah menyewa pemburu profesional yang berhasil mengangkat hampir 16.000 ekor ular dari alam liar Florida.
Antara Teknologi dan Konservasi
Kelinci robot mungkin terdengar seperti kisah fiksi ilmiah, namun di Florida, mereka bisa menjadi alat nyata dalam perang melawan invasi python Burma. Dengan menggabungkan teknologi canggih, ilmu ekologi, dan partisipasi publik, harapannya populasi ular invasif ini bisa ditekan, dan keseimbangan alam di Everglades bisa dipulihkan.
“Saat ini, piton sangat ahli dalam bersembunyi. Kalau kami bisa melihat secara statistik bahwa banyak ular tertarik ke kelinci robot, itu sudah merupakan keberhasilan,” pungkas Mike Kirkland. *)
Reporter: Juan
Editor: Dilina